Handry Lumban Purba
30 Desember 2015
Terurai sikapnya satu demi satu
Terungkap peran palsu yang dilakoninya
Tertangkap bahasa tubuhnya dan terbaca
Tampak betapa inginnya dia menjatuhkanku
Dirinya berpikir aku dikelabui
Dirinya merasa aku tlah diperdaya
Dingin dan diamnya siap menguliti
Seluruh permukaan tubuh sederhana ini
Aku tak ingin membalasnya
Aku hanya perlu berpura-pura tak tahu
Sikapku ini karena menyelami sejarah lama
Yakni kisah masyur saat perjanjian Hudaibiyah
Apakah sulit baginya untuk bijaksana ?
Hingga lupa bagaimana cara menjaga lidahnya
Setidaknya berhenti dari niat itu lebih baik
Dan jangan menyerangku dari arah manapun
Kemanapun esok aku melangkah
Sungguh dia tiada kuasa untuk mencegahnya
Aku dan dirinya hanyalah tanah yang sama
Hanya saja, siapa bersalah dialah yang kalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar