Jumat, 18 Oktober 2013

Dilema Pertempuran Melawan Serdadu Kemalasan

Aku tidak pernah mengira akan ditembaki ribuan peluru kemalasan oleh para serdadu nafsu. Namun aku yg seorang diri tidak akan gugur dalam pertempuran ini. Aku adalah panglima tertinggi dari tentara semangat yg bertuhankan Allah SWT. Aku siap mati hari ini juga untuk memporak-porakkan segala nafsu malasku yang mengepungku dari delapan penjuru arah mata angin.

Mohon maaf aku bukan pria setengah perempuan yg mau menyerah pada kegelisahan ini. Aku mengutuk tentara yg mencoba merobohkan katengguhanku. Akan aku himpun setiap alasan untuk menakhlukanmu wahai kemalasan.
Sekalipun aku berada di tepian jurang. Atau aku berada di sudut ruang yang sempit sambil di todong ratusan senjata di kepalaku. Aku tidak takut!!! Hingga merangkak ataupun terlentang di tengah gurun pasir yg panas. Ataupun harus terbaring di hutan rimba yg dipenuhi binatang buas yg siap memangsa. Sungguh nyali ini tidak akan mundur seujung kukupun.

Hey, kemalasan yg keparat ! enyah dan mampuslah kau karena cakarku siap merobek segala bujuk rayumu untuk meninabobokan aku dalam kemalasan ini. Mari kita bergelut dengan segala daya yg dimiliki. Nafas terakhir untuk perjuanganku tidak akan berhenti dalam sebuah kesia-siaan. Mengalahkan ribuan serdadu kemalasan kunyuk seperti itu adalah jalan menelusuri dunia baru yg lebih baik untukku. Maka kemenangan dari hawa nafsu adalah harga mati !!!
Satu langkah keberanian dari nyaliku akan membunuh tentara bajingan sepertimu wahai malas. Akan aku buat hari ini menjadi sebuah sejarah dimana aku bisa menjadi imam bagi diriku sendiri. Tidak akan aku biarkan kenikmatan dunia meredupkan nyala semangat yang hampir menerangkan duniaku. Satu nyawa ini tiada masalah apabila hanya melawan ribuan prajurit kemalasan. Ini aku bersama Tuhan, siap membumi hanguskan seluruh musuhku hari ini.

Tidak akan kecewa dengan segala hasil yg akan diperoleh dengan susah payah. Salam hangat akan rindu hati akan kemenangan jiwa. Dan biarkan aku merebahkan tubuhku pada tumpukan mayat-mayat kemalasan yg membusuk. Sendiri dalam kesendirian pun tidak akan masalah. Hidup ini berputar maka aku harus terus melangkah. Sebab dunia ini berputar dan aku pun melangkah dengan segala yg aku miliki. Aku pastikan hari ini riwayatmu akan berakhir dengan tubuh tergeletak menggenaskan tanpa nyawa. Mampuslah kau bedebah kemalasan !!!

Tidak ada komentar: