Dingin hentikan mimpiku...
Meski mentari bersinar cerah...
Namun cahayanya menghindariku...
Hanya gelap yang menemaniku...
Hanya kesepian menggangguku...
Telah lama jejak itu tertinggal...
Dan ku bangun mimpi yang baru...
Walau lelah dunia tak berpihak...
Kelemahanku tanpa uluran tanganmu...
Ingin rasanya kembali pada masa lalu...
Udara hangat kota itu membuatku merindu...
Debunya yang bertebar penuh harapan...
Tetes keringat wujud butir mutiara...
Yang hantarkan aku pada taman bunga...
Inilah aku, jangan dengarkan mereka...
Butuh belaian darimu, wahai Bapa...
Sampaikanlah doamu untukku ini...
Anakmu melemah dikala mereka mangabaikanku...
Tak mungkin seorang diri ku jalani ini...
Katakanlah padaku, aku mampu berdiri...
Wahai mama yang melahirkan aku...
Berharap sentuhan lembutmu tiba dipipiku...
Pedulikan aku dari sejuta bintang ditanganmu...
Lihatlah langkahku berhenti menantimu...
Dan bawakan aku semangat yang baru...
Buka lebar pelukan kalian untukku...
Aku disini tertatih menunggu waktu yang lama...
Cobalah pahami, aku ingin sejenak saja...
Pulang ke halaman terindah...
Dimana dulu aku dan kalian merasakan bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar