Selasa, 22 Oktober 2013

Sebuah Cerita, Sebuah Kehidupan

Saya ingin bercerita kepada kamu tentang suatu hal yang sudah biasa terjadi dimuka bumi. Awan hitam yang biasa mencekam kamu dikala bersedih. Hujan yang tak kunjung reda menghadirkan bayangan seseorang yang kamu anggap penting. Dengan keluh kesah serta beratnya beban yang kamu pikul dikala hati melemah. Kaki yang bergetar tak mampu menahan berat tubuhmu sendiri . Apalagi kalau bukan karena akibat jiwa yang teriris perih. Hati yang rapuh harus hancur dan semakin hancur kemudian remuk tak berguna. Saya hanya ingin berkata. “ hapus air matamu, tetap kuat dan janganlah bersedih “.

Tidak akan selesai huru-hara dihatimu, tanpa kesabaran serta semangat untuk bangkit. Biarkanlah semua yang terjadi memilukan dan berlalu begitu saja. Sambut masa depanmu yang tiap detik menghampirimu. Lakukanlah hal berguna lebih dari apa yang biasa kamu lakukan. Kegagalan ini tak perlu menjadi penjara bagi kebahagiaan dan masa depanmu kelak. Jangan pernah mengharapkan kotoran yang sudah kamu keluarkan bisa kembali masuk kepada asalnya. Kamu juga tidak mungkin mengulang waktu yang sudah berlalu kawan. Saya berharap kamu tidak cemas memikirkan kegagalan ini, percayalah masa depan itu pasti datang. Dan itu lebih baik untuk kamu pikirkan.

Ketahuilah terdapat diantara kawan kita yang selalu setia ketika kita diliputi bahagia, kesedihan, suka atau duka. Dia tak berteduh ketika panas dan hujan datang. Dia setia menemani dan menjaga kita semua. Sebaik-baiknya kawan yang terbaik, hanya dialah yang paling terbaik. Dialah Allah SWT, awal mula cinta berasal. Tempat ternyaman menuangkan perasaan kita yang sedang kacau. Dialah Allah yang siap mendengarkan kesulitan hambanya yang tengah dirundung duka dan kesepian. Maka dari itu tidak ada alasan bagi kamu untuk takut menjalani hidup ini. Seperti kamu, saya pun pernah mengalami gagal maupun sedih. Namun Allah menyelamatkan saya, dan Allah akan menyelamatkanmu bila kamu percaya.

Letusan yang berapi-api ini cukup sampai disini, hadapi semua tanpa keluhan yang berlebihan. Kamu sungguh tidak kekurangan apapun untuk menjalani dunia yang singkat ini. Akan sia-sia waktumu digunakan hanya diam, bersedih dan bermimpi kosong tanpa perbuatan. Seribu tahun pun tiada berguna bila demikian kamu lakukan adanya. Yakinlah, masa lalu hanya kenangan, masa kini doa dan perjuangan, masa depan adalah bahagia dan kesenangan. Saya berpesan kepada kamu yang begitu saya banggakan sebagai kawan. “ hapus air matamu, tetap kuat dan janganlah bersedih “.

Tidak ada komentar: